ANALISIS PERMASALAHAN ANAK PEMALU PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK FKIP UNSYIAH BANDA ACEH

Authors

  • R. Oktariana Universitas Bina Bangsa Getsempena
  • Nurfajani Nurfajani Universitas Bina Bangsa Getsempena

DOI:

https://doi.org/10.56806/jh.v3i1.66

Keywords:

Rasch Analysis, Shy Attitude Problem, Children Age 5-6 Years

Abstract

English: Based on observations at TK FKIP Unsyiah Banda Aceh, in one room there are 20 children and there are about 3 shy children with the following characteristics: Characteristics of X1 children when in the learning process the child does not want to participate in activities such as exercising together and do not want to join other friends. Meanwhile, the characteristics of X2 children are when the teacher asks the child the child is just silent and does not want to answer. The characteristics of X3 children when the teacher asks the child to come forward to count 1 to 10, however, the child does not want to move forward in the learning process. But here, not only once did the teacher tell the child to move forward, he also told the child to sing ahead, but this did the child also don't want to go forward to sing. This study aims: 1) To determine the description and condition of the shy attitude of children aged 5-6 years at TK FKIP Unsyiah Banda Aceh. 2) To determine the impact of shyness on the development of children aged 5-6 years at TK FKIP Unsyiah Banda Aceh. 3) To find out what factors influence the problem of shyness of children aged 5-6 years at TK FKIP Unsyiah Banda Aceh. This study used a qualitative approach with case study design. The data used in this study were obtained from the results of children's observations and interviews with the child's teacher and parents. Data collection techniques in this study were interviews, observation and documentation. The results showed that the description of the condition of the shy attitude of children aged 5-6 years in TK FKIP Unsyiah Banda Aceh, which consisted of different levels of shyness between children X1, X2 and X3. For X1 and X2 children are classified as shy and X3 children are classified as less shy. The impact of shyness on children's development is that their talents are less visible and we cannot know them. The factors that influence shyness are caused by several factors including parenting, heredity and the environment in which the child is (children are less able to adapt, children are always followed by the things they want, and children do not interact with the surrounding environment).

Bahasa: Berdasarkan observasi pada TK FKIP Unsyiah Banda Aceh, di dalam satu ruangan terdapat 20 orang anak dan anak pemalu terdapat sekitar 3 orang anak dengan ciri-ciri sebagai berikut: Ciri-ciri anak X1 ketika dalam proses pembelajaran anak tersebut tidak mau mengikuti kegiatan seperti misalnya berolahraga bersama dan tidak mau untuk bergabung bersama teman-teman lainnya. Sedangkan ciri-ciri anak X2 yaitu ketika guru bertanya kepada anak tersebut anak itu hanya diam dan tidak mau menjawab. ciri-ciri anak X3 ketika guru menyuruh anak maju kedepan untuk berhitung 1 sampai dengan 10, Namun anak tersebut tidak mau untuk maju dalam melakukan proses pembelajarannya. Namun disini tidak hanya sekali guru menyuruh anak untuk maju kedepan, ia juga menyuruh anak untuk bernyanyi kedepan, namun hal ini anak juga tidak mau maju untuk bernyanyi kedepan. Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui gambaran dan kondisi sikap pemalu anak usia 5-6 tahun di TK FKIP Unsyiah Banda Aceh. 2) Untuk mengetahui dampak sikap pemalu terhadap perkembangan anak usia 5-6 tahun di TK FKIP Unsyiah Banda Aceh. 3) Untuk mengetahui Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permasalahan sikap pemalu anak usia 5-6 tahun di TK FKIP Unsyiah Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi anak, dan wawancara dengan guru dan orang tua anak. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa gambaran kondisi sikap pemalu anak usia 5-6 tahun di TK FKIP Unsyiah Banda Aceh yaitu terdiri dengan tingkatan sikap pemalu anak yang berbeda-beda antara anak  X1, anak X2 dan anak X3. Untuk anak X1, dan X2 tergolong pemalu dan anak X3 tergolong kurang pemalu. Dampak sikap pemalu terhadap perkembangan anak yaitu bakatnya kurang muncul dan tidak dapat kita ketahui. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap pemalu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor pola asuh, keturunan serta lingkungan dimana anak berada (anak kurang mampu beradaptasi, anak selalu dituruti hal-hal yang menjadi keinginannya, dan anak kurang berinteraksi dengan lingkungan sekitar).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adhita, Restu Hanun Prawistri. 2013. Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak Kelompok B Melalui Kegiatan Bermain Aktif Di Tk Pembina Kecamatan Bantul. Jurnal Hasil Riset. Jp PAUD SD dd 2013.

Augusta. 2012. Pengertian Anak Usia Dini (Artikel). diunduh dari http://infoini.com/pengertian anak usia dini. diakses pada tanggal 05 Januari 2017.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Beichler, Snowman, Yulianti, Dwi. 2010. Bermain Sambil Belajar Sains di Taman Kanak-kanak. Jakarta: PT Indeks.

Coplan, R.J. & Rubin, K.H. 2010. The Development of Shyness and Social Withdrawl. Journal International Psychological. Vol 7 No 2. Newyork.

Crozier,W.R. 2010. Shyness and Embarassment. Newyork: Cambridge University.

Donna M. Mertens. 2014. Research and Evaluation and Psychology (Integrating Diversity With Quantitative, Qualitative, and Mixed Methods), Edition 3 California: Sage Publication.

Ghufron & Risnawita. 2011. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Madia

Hakim, Thursan. 2012. Mengatasai rasa Tidak Percaya Diri: Malang: Puspa Swara.

Karyono, Hari. 2015. Implementasi Pendidikan Karakter di Taman Kanak-Kanak: Studi Kasus pada Taman Kanak-kanak

Latifah Nurul Hidayat. 2017. Peran Guru dalam Mengembangkan Rasa Percaya Diri Anak Usia Dini di Kelompok A RA Bintang Kecil Ketanggungan Wirobrajan Yogyakarta.

Mayasari. 2011. Upaya Menangani Anak Usia Dini Yang Pemalu. Jurnal. Universitas Pendidikan Indonesia.

Mu’awwanah, Uyu. 2017. Perilaku insecure pada anak usia dini. jurnal volume 2, No 1 Januari-juni 2017.

Muchlas, Rawi M. 2010. Aktualisasi Pendidikan Karakter (Mengawal Masa Depan Moralitas Anak). Jakarta: Kementerian PendidikanNasional. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Nursyahrurahmah. 2017. Hubungan antara kepribadian introvert dan kelekatan teman sebaya dengan kesepian remaja. Jurnal: volume 4 nomor 2.

Nengsi, Hesti Putri Setia. 2016. Sikripsi, Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah Menggunakan Metode Tilawati Pada Anak Kelompok B6 Di Tk Aba Karangkajen Yogyakarta

Nugroho, Zulifan Setyo. 2017. Program Hipotetik Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial Untuk Mengurangi Kecenderungan Shyness. Repository.upi.edu. Universitas Pendidikan Indonesia.

Novikasari, Meli. 2015. Peranan Guru dalam Mengatasi Anak Pemalu di Raudhatul Athfal Dharma Wanita Kementerian Agama. Jurnal Mahasiswa. Program Studi PG-PAUD FKIP Untan. Pontianak.

Olivantina, Rara Agista. 2018. Pendidikan Usia Dini, Peningkatan Kepercayaan Diri Anak Melalui Metode Talking Stick. Volume 12 edisi 2 November 2018.

Otaya, Lian. G. 2018. Manjemen Pendidikan Islam, Strategi Modeiling Partisipan Dalam Meminimalkan Sikap Pemalu Anak: Studi Single Case Research, Jurnal volume 6, nomor 2: Agustus 2018.

Prawistri, Adhita Restu Hanun. 2013. Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak Kelompok B Melalui Kegiatan Bermain Aktif di TK Pembina Kecamatan Bantul.

Pritchard, A. & Woollard, J. 2010. Psychology for The Classroom: Constructivism and Social Learning. New York: Routledge atau Taylor dan Francis e-Library.

Rich, S. 2003. Degree of Active Helping: An Interaction between Extraversion and Self-Esteem. (Online), (http://web.sbu. edu/psychology.htm., diakses tanggal 3 Oktober 2007, jam 10.00 WIB).

Schaefer, Charles E., Millman, Howard L. 2011. How to Help Children with Common Problems. New York : Van Nostrand Reinhold Company.

Shindy, Trijayanti. 2016. Peran orangtua dalam mengatasi sifat pemalu pada anak di PAUD Terpadu Pontianak Barat. Jurnal Ilmiah Anak Usia Dini. Vol 4, No 1 (2016).

Sholihat. 2012. Sikap Pemalu dan kurang percaya diri. (http://agusria. wordpress.com/2011/03/07/sikap-pemalu-dan-kurang-percaya-diri/). Diakses 16 Maret 2014.

Subagyo, Joko. 2011. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Trijayanti, Shindy. 2016. Peran orang tua dalam mengatasi sifat pemalu pada anak (Studi Kasus pada Anak di PAUD Terpadu Pontianak Barat).

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter Usia Dini (Strategi Membangun Karakter Di Usia Emas).Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widodo, Prabowo, P.dkk, 2011, Pemodelan Sistem Berorientasi Obyek Dengan UML, Graha ilmu, Yogyakarta.

Waldrop, S., 2007. Choosing Friends An Experience in Social Development. (Online), (http://preschoolerstoday. com/resources/articles/friends.htm., diakses tanggal 2 Oktober 2007., jam 20.00 WIB).

Yulianti, Dwi. 2010. Bermain Sambil Belajar Sains di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT Indeks.

Zulpadli, L. Adawiyah, B. R., & Embong, R. (2021). Pengaruh Metode Parenting Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Cahaya Gelora. JURNAL HURRIAH: Jurnal Evaluasi Pendidikan Dan Penelitian, 2(4), 56-61. Retrieved from https://academicareview.com/index.php/jh/article/view/44

Downloads

Published

2022-03-31

How to Cite

Oktariana, R., & Nurfajani, N. (2022). ANALISIS PERMASALAHAN ANAK PEMALU PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK FKIP UNSYIAH BANDA ACEH. JURNAL HURRIAH: Jurnal Evaluasi Pendidikan Dan Penelitian, 3(1), 67-82. https://doi.org/10.56806/jh.v3i1.66